“Hai cewek, aku steven. sapa ku sambil menjulurkan tangan padanya.”
Dia membalasnya dengan menjuluskan tangannya pada ku, tangannya begitu lembut dan halus.
“Hai juga, aku yuki.”
Suaranya begitu lembut, membuat hati ini berdegup kencang. DH (jadi cewek yang telah membuat hati dan jantung ini berdengup kencang seolah-oleh mau copot nama Yuki).
“Jurusan apa? Kembali ku bertanya padanya.”
“Jurusan Bahasa Indonesia kata Yuki dengan lembut”
“Wah sama dengan ku, kita satu jurusan neh dan semoga kita bisa menjadi sahabat ya, sambil aku tersenyum yang sangat manis padanya”
“Iya, jawabnya singkat dengan senyuman yang begitu mani”
Yuki adalah gadis yang sangat manis, santun, lembut. Saat pertama ku melihatnya, aku telah merasakan hal yang aneh di hati ini, apakah ini yang dinamakan cinta pada padangan pertama????
Begitulah awal ku berkenalan dengan Yuki, gadis yang telah buat ku jatuh cinta.
1 bulan kemudian.....
Hari demi hari berlalu, minggu demi minggu berganti, tak terasa 1 bulan sudah aku dan Yuki bertema. Begitu akrabnya kami seperti kencing dengan baju selalu bersama-sama. Kekempus bersama, buat tugas sama-sama. Aku begitu senang bisa jadi sahabatnya, walaupun aku dengannya baru sebatas sahabat, tapi itu sudah buatku bahagia.
S k i i i i i p p p........ ( di Kelas)
“Baiklah, sebelum bapak memberikan materi pelajran pada kalian bapak ada pengumuman buat kalian, bahwa mahasiswa yang bernama Steven William Umboh mahasiswa berprestasi di utus oleh jurusan untuk mengikuti lomba karya ilmiah di tingkt Universitas, kata pak Rizky (Dosen Bahasa Indonesia).”
Semua teman-teman bersorak sorai dan mengucapkan selamat pada ku, karena aku bisa menjadi mengikuti lomba tersebut.
“Hadiah pertama dalam perlombaan tersebut akan diberi beasiswa dan dibebaskan uang semesternya selama dia berkuliah, kata pak Rizky.”
Mendengar penjelasan dari pak Rizky, ku bertekat akan memenangkan perlombaan itu dan aku harus berjuang untuk mendapatkan hadiah tersebut agar aku bisa meringankan beban orang tua ku. Keluarga ku tergolong sederhana, ayah hanya seorang PNS yang berpangkat rendah dan ibu hanya ibu rumah tangga biasa. Aku memiliki 3 orang adik dan adik terakhirku di lahirkan tidak seperti adik-adik ku yang lain, dia sangat membutuhkan dana yang sangat besar untuk penyembuhannya karena dia anak berkebutuhan khusus, belum lagi 2 adik ku yang juga membutuhkan biaya untuk pendidikannya. Hmmmmm dan aku juga harus berjuang untuk mendapatkan cintaku pada gadis pujuan Hatiku yaitu Yuki.. hehehehehe
Hari perlombaanpun dimulai, semua teman-teman dari jurusanku ikut mensuport aku dan tak lupa juga Yuki, pujuan hatiku. Dia sangat anntusia mendukungku begitu senangnya hati ini dan pastinya orang tuaku juga tak lupa mendoakan aku walaupun dia tak bisa hadir menyasikan perlombaan itu.
Semua peserta telah bersiap-siap pada perlombaannya dan sudah mendapatkan nomor peserta, aku mendapat nomor peserta 025. Perlombaanpun di mulai, waktu membuat karya ilmiah ditantukan selama 3 jam, judul ditetapkan saat akan bertanding dan pemenang langsung diketahui hari itu juga. Dalam hati kecilku selalu berdoa pada Tuhan agar karya ilmiah ini bisa menjadi yeng terbaik dari yang lain. 2 jam pun talh berlalu, semua peserta nampak gelisah termasuk aku. Akhirnya pertandingan usai. Aku kembali ke teman-teman, Semua teman-teman menyemangatiku.
“Semoga kamu bisa jadi yang terbaik, kata Yuki pada ku sambil memberikan senyuman yang manis.”
“Aku harap begitu walaupun aku tak yakin.”
“Kamu jangan pesimis, aku yakin kamu bisa jadi pemenangnya. Kata Yuki”
“ Iya, semoga Tuhan bisa mengabulkan doa kita semua”
Saat yang ditiba-tiba datang juga, pengumuman hasil karya ilmiah akan segera dimulai. Juri telah bersiap-siap untuk mengumumkan hasil perlombaan tersebut. Aku mulai gelisah dan jatungku mulai berdetak dengan cepat, dalam hati ku hanya bertanya-tanya apakah aku bisa memenagkan perlombaan ini.
Saatnya juri mulai membaca hasil perlombaan tersebut. Suasana yang tadinya riuh seketika menjadi hening mencekam. Seolah-oleh tidak ada makluk hidup di ruangan tersebut.
“Juara ke 3 di raih nomor peserta 011 dari Jurusan Ekonomi”
Sorak sorai, tepuk tangan dari teman-teman jurusan Ekonomi terdegar.
Juara ke 2 di raih nomor pesrta 030 dari jurusan Fisika”
Kembali soarak sorai, tepuk tangan dari teman-teman jurusan Fisika terdegar kembali.Ini lah juawa kita dinanti-nanti, bagi yang peserta yang belum mendapatkan kesempatan seperti teman-temannya yang telah meraih kemenangan, kalian adalah seorang pemenang baik bagi diri kalian sendiri dan jurusan kalian.
“Baik lah saya akan membacakan siapa yang menjadi juaranya. Juara 1 diraih dengan nomor peserta 02.....”
Sebelum juri selasai membacakan jantungku berdengup kencang.
“025 dari jurusan sastra Indonesi”
Betapa terkejut, karena nomor yang dipanggil adalah nomor ku, campur adu persaan ini, antara tidak percaya dan bahagia. Tepuk tanggan dan sorak sorai dari teman-temanku menyambutku. Aku berjalan ke tempat juri untuk mengambil hadiah tersebut. Selamat ya, aku harus berjuang lagi agar bisa mengikuti lomba-lomba berikutnya. Kata salah satu dari juri tersebut. Iya pak, karena perjuangan ku masih panjang. Begitu bangganya aku, bisa memberikan kebahagian buat teman-teman, jurusanku dan orang tuaku tentunya.
Acara pun selesai, Aku kembali ke teman-temanku, dan semuanya menyelamatiku termasuk Yuki. Selamat ya stef, kamu bisa menjadi pemenang buat kita semua, kaya Yuki. Iya, makasish ya Yuki, kataku. DH ku berkata (ku belum jadi pemenang buat hati aku, karena aku belum bisa mendapat kan mu Yuki).
“Yuki gemana tar malam kita makan berdua untuk merayakan kemenangan ku ini”
“Ok, kamu aku bersedia. Jumput aku di ramah ya?
“ Ok, kamu dandan yang cantik ya Yuki,. Rayu ku padanya”
“ apa-apaan kamu ini. Aku nanti dandan yang jelek buat kamu”
Sambil tertawa dan mencibirkan kapada ku.
Saat yang aku tunggu datang juga, tepat jam 7 malam aku menjeput Yuki ke rumahnya dan dia talah menunggu ku di depan rumahnya. Udah lama menunggu, sapa ku pada Yuki. Tidak, jawabnya singkat. Malam itu, Yuki sangat cantik sekali. Dia memakai gaun berwana hijau muda sangat cocok dengan kulitnya yang putih.
“Kamu cantik sekalli malam ini, puji ku.”
“baru tau ya kalau aku cantik”
“ huhuhuhu baru di puji sedikit, udah GR”
“ kamu jahat, sambil cemberut pada ku”
“Mari kita berangkat sekarang.”
“ ayo, cabut”
Kamipun berangkat ke cafe yang lumayan buat uang saku anak mahasiswa. Setiba di cafe tersebut, kami memesan makanan dan sebelum makanan tiba aq mulai memberani kan diri untuk mengungkapkan isi hati ini padanya, walaupun akhirnya menyakitkan.
“Ki, aku mau ngomong sesuatau pada mu”
“Apa itu”
“Aku sangat menyayangi mu, sejak kita bertemu aku malai mencitaimu, mungkin ini yang dimanakan cinta pada pandangan pertama. Sudah lama aku memendam perasaan ini pada mu.
Aku menyanyikan syair lagu buat dia. Tampa rasa malu aku bernyanyi di hadapan pengunjung cafe, dengan suara yang standar, ini semua ku lakukan demi mendapatkan cinta gadis yang begitu aku sayang.
Kau begitu sempurna
Dimata ku kau begitu indah
Kau membuat diri ku
Akan slalu memuja mu
Di setiap langkahku
Ku kan slalu memikirkan diri mu
Tapi satu bayangkan hidupku tanpa cinta mu.. (Semprna-Andea &BackBone)
Syair lagu itu pun selesai aku nyanyikan dengan nada yang tak karuan, tapi dalam hati lega karena aku bisa menyanyikan lagu buat pujaan hatiku. Hati ku mulai yakin untuk mengungkapkan perasaan yang mengebu-gebu ini padanya.
“mau kah kau menjadi pacarku?????”
Dia tidak menjawab pertanyaanku, Cuma senyuman yang dilontarkan padaku. Aku pun menjadi heran apakah dia menerima cintaku ini.
“Aku tidak bisa menjawabnya sekarang. Kata Yuki”
“Iya tidak apa-apa, jawab ku singkat.”
Akhirnya makanan yang kami pesan pun tiba. Kami mulai memakan hidangan yang telah tersedia, tampa ada kata-kata dari kami berdua. Akhirnya kami selasai makan dan aku mengantarkan Yuki pulang, dalam perjalanan kami tidak berkata apa-apa. Sesampai di rumah Yuki, akhirnya Yuki mengeluarkan suaranya yang sangat lembut pada ku.
“Makasih ya, malam ini malam yang sangat indah buat ku dan masalah yang di cafe tadi, aku mau menjadi pacar mu”
Betapa senangnya aku, ternyata Yuki orang yang aku sayangi membalas cinta ku ini. “Makasih ya yuki, kamu mau menjadi pacar ku dan aku janji akan menyanyagi dan menjaga mu dengan setulus hati.
“ Iya, aku juga akan menyayangimu dengan sepenuh hati, udah malam, aku masuk dulu ya, kamu hati-hati di jalan”
“ Iya, selamat malam dan mimpi yang indah, kata ku padanya”
Sungguh hari keberuntungan ku saat ini, aku bisa memenangkan perlombaan karya ilmiah dan memenangkan cintaku. Makasih Tuhan atas anugrah yang Kau berikan pada ku.
4 Tahun Kemudian...
4 tahun sudah aku menjalani cinta kasih dengan Yuki dengn suka dan duka. Pada tahun ini aku didera dengan cobaan yang sangat menyakitkan dan menghancurkan hatiku. Berawal dari ayah ku yang sakit keras dan harus dirawat diramah sakit karena penyakit kangker otak. Aq tak percaya ayah mengidap penyakit tersebut. Karena setahu ku ayah baik-baik saja. Sudah 1 bulan ayah di rawat di rumah sakit, aku sangat sedih melihat keadaan ayah yang begitu kesakitan meanggu sakit yang sangat mematikan itu. Dan saat itu akhirnya tiba juga, ayah di penggil oleh Tuhan ke pangkuannya. Betapa sedihnya aku, dan tak membayangkan bagaimana nanti dengan keluarga ku karena adik-adikku masih kecil-kecil. Sebelum ayah meninggal, dia sempat berpesan padaku.
“Nak, kalu ayah tidak ada disamping dan menjaga kamu lagi, kamu janji pada ayah kamu yanng akan menjaga adik-adik kamu dan ibu mu, dan kamu harus menjadi orang yang sukses dan bisa buat keluarga dan ayah bangga, walaupun nanti ayah tidak bisa mengantar kesuksesan mu”
“Kristal-kistal kecil dari mataku mengalir mendengar perkataan ayah. Iya ayah, Aku janji pada ayah dan ayah jagan berkata begitu, aku yakin ayah akan sembuh dan kita kan menjadi keluarga yang utuh”
Tiba lah hari pemakaman ayah, aku begitu sangat sedih melihat ayah yang berbaring di liang lahat. Dalam hati, aku berjanji akan memenuhi janji pada ayah. Dalam kesedihan, yuki selalu ada di sampingku. Hingga akhirnya aku sudah bisa mengihklaskan kepergian ayah, ini semua tak terlepas karena Yuki selalu memberikan semangat dalm hudup ini.
3 bulan kemudian, Aku yuki dan teman-teman mengakiri masa pendidikan di kuliah, kami akan wisuda. Betapa bahagianya aku karena aku telah menamatkan perguruan dengan hasil yang sangat memuaskan begitu juga dengan yuki dan teman-teman. DH aku berkata, ayah aku tlah lulus perguruan tinggi tinggal selangkah lagi aku akan mewujudkan impian ayah untuk menjadi orang yang sukses.
1 minggu setalah hari wisuda aku hilang komunikasi dengan orang yang aku sayang yaitu Yuki, aku berfikir ada apa dengannya, apakan dia sakit, pikiran ku berkecamuk. 2 minggu kemudian, ada nomor baru yang masuk di hp ku, aku berfikir nomor siapa ini.
“Hallo, ini siapa? Kata ku”
“Ini aku yuki”
“Yuki, aku sangat merindukan mu, apakah kamu baik-naik saja? Kemana saja kamu? Kenapa nomor kamu sulit aku hubungi? tanya ku”
“Aku ingin berbicara pada mu, kita bertemu ditaman tempat kita biasa, sekarang juga”
Tiba-tiba telpon pun terputus. Aku sangat kuatir padanya. Gerangan apa yang telah terjadi padannya.
Setiba di taman, aku melihat sosok orang yang sangat aku cintai sedang menagis, kirstal kristal kecil keluar sengat derasnya di kelopak matanya. Aku langsung bertanya padanya.
“Kamu ada apa? Ada masalah?”
Dia berkata tapi tak menatap ku sama sekali.
“Aku akan menikah dengan anak teman mama dan acara pernikahan akan berlangsung satu minggu lagi.
Berapa terkejutnya aku mendengar penjelasannya, tak menyangka oranng yang sangat aku sayangi tega meninggalkan ku dan akan bersanding dengan oaranng lain. Aku benar-benar tidak percaya. Tuhan kenapa ini terjadi pada ku, orang-orang yang aku sayang tlah pergi meninggalkanku. Aku hanya terdiam, terbata didekatnya.
Maaf kan aku, bukan maksud ku menghianati cinta kita, tapi ini keinginan orang tua ku, aku tak bisa menolak keingianan beliau. Maafkan aku, aku sangat-sangat mencintaimu. (Dalam isak tagis yuki berkata itu pada ku) Lalu dia menciu keningku, selamat tinggal sayang, kisah cinta kita harus berakhir sampai disi.
Lalu dia pergi meninggalkan ku seorang diri, dengan hati yang sangat hancur. Aku tak bisa berkata apa-apa lagi. Begitu banyak cobaan yang aku hadapi. Berikanlah ketabahan pada hamba mu ini, supaya bisa menghadapi semua ini...
Hari Pernikahan Yuki.....
Tiba lah hari pernikahan Yuki, aku pun datang di pernikahannya dengan hati yang sangat hancur. Aku melihatnya, dia sangat cantik sekali. Aku pun mengucaapkan selamat pada mempelai laki-laki.
“Selamat menempuh hidup baru, semoga menjadi keluarga yang bahagia”
“Iya, makasih tlah datang di hari perbikahan kami, jawabnya”
Tiba lah saat aku mengucapakan kata selamat buat Yuki,. Aku melihat wajah nya, Kristal-kristal dari kelopak matanya membasahi pipinya yang lembut.
“Selamat atas pernikahan mu, semoga kamu dan keluaraga baru mu hidup bahagia selamanya. Aku harap kamu tidak menghapus semua kenagana kita dalam hati mu”
Aku pun berlalu dari hadapan meraka. Pasrah dan mengiklaskan Yuki untuk orang lain.
1 tahun kemudian...
“Ayah, aku tlah memenuhi janji ku padamu, sekarang aku telah menjadi orang yang sukses dan memiliki sebuah perusahaan dan juga telah buat orang-orang yang aku sayangi bangga pada ku”
aku sangat bersyukur bisa memenuhi janji pada ayah. Tiba-tiba aku teringat akan Yuki. Tak sengaja aku melihat keluar jendela ruangan ku. Aku melihat sosok orang yang begitu aku cintai dengan seorang pemuda dan anak kecil yang sangat cantik dan lucu. Dia adalah Yuki dan keluarganya. Betapa bahagianya mereka. Hati ku begitu senang melihatnya karena Yuki begitu bahagia, walaupun cinta ini masih tetap ada di hati ku untuknya.. Aku bisa berharap semoga cinta kita bisa bersatu di akhirat nanti walaupun sekarang aku tak bisa mendapatkan cinta itu.
Tamat
*Nb : DH (Dalam Hati)
3 Feb 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Comments:
Posting Komentar