Pages

10 Feb 2012

Mistery Of Love

LOVE IS MISTERY
Disebuah gedung besar kini aku telah berdiri, tepat disebuah pagar yang cukup tinggi, dengan wajah memelas aku coba merayu pak satpam yang telah berdiri tegap lengkap dengan sebuah pentungan yang ia genggam di tangan kanannya,

“bapak, bukain dong pintunya” pintaku dengan wajah memelas “kenapa kamu terlambat? Sudah 2 hari terakhir ini kamu sering terlambat, jangan-jangan kamu ketularan teman kamu itu “ Tanya nya padaku.
Ya akhir2 ini aku memang sering terlambat, entah kenapa aku pun tak tau, mungkin benar yang dikatakan pak satpam mungkin aku ketularan temanku, dia memang hampir tiap hari telat makanya kami sering menjuluki dia miss.telat.


“biasa pak macet, ayolah pak bukain hari ini saya ada ulangan nih” ucapku “baiklah, tapi ingat besok jangan sampai telat” jawab pak satpam sambil membukakan pintu gerbang “siiippp pak” balasku pada pak satpam akupun langsung bergegas kekelas karena hari ini ada ulangan, karena kurang hati-hati tiba-tiba BRUkkkk aku bertabrakan dengan seseorang

“maaf aku gak sengaja tadi aku buru-buru” ucapku sambil meminta maaf padanya, saat ku lihat kearah orang tersebut, waww betapa terkejut nya aku, orang yang kutabrak adalah orang yang selama ini aku kagumi, dag dig dug jantungku mulai berdetak tak karuan , hah apakah ini mimpi? Tidak ini bukan mimpi ini nyata, huh mimpi apa aku semalam bisa bertabrakan dengan pria yang selama ini kucinta, aku terus melamun, aku pandangi wajahnya sampai mataku tak berkedip,
“hai, ada apa?” tanyanya sambil melambai-lambai kan tangan nya diwajahku “eh, oh gak knapa2 ko, maaf yah aku gk sengaja “oke, no problem aku duluan yah” pamit nya padaku, aku tak menjawabnya, aku malah terus menatapnya sampai ia tak terlihat lagi tiba-tiba “mampus, sekarang kan ulangan mati gue” gumamku sambil menepuk jidatku.

@kantin
“ahhh nyebelin banget sih itu guru pake hukum gue segala, gak toleransi banget” ucapku dengan nada kesal “loe juga sih vi pake acar telat segala” jawab ify menenangkan.
Oiya perkenalkan namaku sivia azizah tapi lebih akrab dipanggil via, aku punya sahabat yang baik banget, mereka ify, shilla, dan Gabriel.“ya sih, tapi gpp deh yang penting gue seneng banget hari ini, loe semua tau kenapa?” ify,gabriel,dan shilla hanya menggelengkan kepala mereka “soalnya tadi itu gue tabrakan sama cowok yang selama ini gue kagumi, ah senengg banget gue”kataku sambil mengingat-ngingat kejadian tadi pagi “maksud loe Alvin” Tanya shilla “ya iyalah Ashilla Zahrantiara cowok yang selama ini gue suka kan Alvin GAK ADA YANG LAIN” jawabku sambil memberi penekanan di akhir ucapanku.
ya orang yang tadi bertabrakan denganku adalah Alvin lengkapnya Alvin Jonathan Sindhunata orang yang selama ini aku sayang, meskipun dia gak pernah tau apa perasaan aku kedia, tapi aku tetep seneng ko bagi aku mencintai dia itu udah cukup
“tau nih, loe juga tau kan shill sahabat kita ini cinta mati sama yang namanya Alvin” kata Iel sambil melahap baksonya “yah gue kan Cuma mau mastiin” kata shilla sambil mengaduk-aduk jusnya.
Teeetttt bel tanda istirahat berakhir pun berbunyi “udah bel tuh, kekelas yuk” ajak Iel, kamipun segera melangkahkan kaki menuju kelas, sebenarnya aku gak mau masuk kelas soalnya sekarang pelajaran FISIKA, mana gurunya kiler lagi, selama pelajaran aku gak konsen, yang ada dipikiranku sekarang adalah PULANG dan 1 jam kemudian TEttt bel pulang pun berbunyi

“huahhh akhirnya terbebas juga dari kandang harimau yang menakutkan ini” ucapku setengah teriak sambil memasukan buku pada tasku “eh gue pulang duluan yah, rio udah nunggu gue tuh”kata ify yang langsung ngbirit keluar kelas “gue juga yah, cakka udah didepan tuh, bye” ucap Shilla padaku dan Iel, dan sekarang tinggal aku dan Iel yang tersisa “jangan bilang kalau pacar loe juga udah nungguin loe” ucapku menebak “hehe iya nih vi, Zahra udah nungguin gue, dadah via sayang “ucap Iel yang sejurus kemudian pergi ninggalin aku sendri

@parkiran
“ahhh nyebelin banget sih tuh anak-anak, mentang-mentang udah pada punya pacar jadi aja gue ditinggalin, ini jug ka kiki mana lagi gak dateng-dateng” rutukku sambil melihat jam yang ada ditangan kananku, tiba-tiba motor ninja hitam datang menghampiriku, aku langsung menoleh lalu pemilik motor itupun membuka helm hitam yang sedari tadi menutupi wajahnya
“hei, belum pulang?” Tanya orang itu padaku, bukannya menjawab aku malah diam mematung sambil menatap wajahnya “heyyy kok bengong sih” Tanya nya yang membuyarkan lamunanku “eh, gu gu gue lagi nunggu kaka gue”jawabku gugup “oh iya kita belum kenalan, gue Alvin” kata orang tersebut sambil menjabatkan tangan kananya. ya orang tersebut adalah Alvin “gue sivia tap loe bias panggil gue via” jawabku sambil menerima jabatan tangannya “kayaknya kaka loe gak bakal jemput deh, loe pulang bareng gue aja lagian udah mau ujan” ajaknya padaku.
DEG jantungku berdebar, aku gak menyangka orang yang ada dihadapanku ini adalah orang yang ku sayang dan dia mengajaku pulang, oh God semoga ini bukan mimipi “hmm oke deh, tapi loe gak keberatan” tanyaku pada Alvin “ya engga lah, yaudah cepet naik “ ucapnya sambl memakai helm nya, aku pun langsung menaiki motornya “pegangan yah, gue mau ngebut” ucapnya. belum sempat akau jawab Alvin langsung menggas motornya dan alhasil aku refleks memeluknya “ini gak mimpi kan, aahh aku seneng akhirnya aku bisa juga deket sama kamu vin” batin ku.

@rumahku
“ini rumah loe vi?” Tanya Alvin sambil membuka helm fullface nya “iya, kenapa?” Tanya ku sambil turun dari motor Alvin “gak kenapa-napa ko, oya gue boleh minta no handphone loe gak?” what? Apa yang t adi aku denger? Alvin minta nomor aku, aku gak salah kan?, “loe minta no hp gue?’ tanyaku memastikan “iya, enggak boleh yah, yaudah gpp kok” ucapnya pasrah “eh, gue Cuma nanya doang ko, sini mana hape loe,” kata ku “ini” ucapnya sambil memberikan handphone nya, aku langsung mengetik nomor ku di handphone Alvin “ini, gue udah catet no gue” kataku seraya mengembalikan handphone Alvin “thaks, gue cabut yah, masih banyak urusan, bye” ucapnya sambil menstater motor nya, tak lama kemudian dia langsung meluncur sampai sosoknya sudah tak terlihat lagi oleh pandanganku.

***
sejak Alvin mengantar ku pulang, aku semakin dekat dengannya bahkan kita sering jalan bareng, dan hari ini Alvin ngajak aku pergi.

“okey perfect” gumamku, tiba-tiba handphone ku berdering

From:Alvin sipit
‘gue udah didepan rumah loe, cepet yah”
To: Alvin sipit
‘oke, gue turun sekarang’
Tanpa babibu lagi, aku pun segera menuruni anak tangga dan langsung menghampiri Alvin yang sudah sedari tadi menungguku
“sorry lama” ucapku. Tapi tak ada sahutan dari Alvin ia masih diam membisu sambil menatapku,
“ALVIIN” teriakku “loe cantik banget via” ucap Alvin dan seketika itu pipiku langsung merah merona layaknya kepiting rebus yang baru matang, “gombal aja loe vin, udah berangkat yuk?” ajkku “oke, ayo naik” suruh Alvin. Aku pun segera naik pada ninja hitam yang dikendarai Alvin.
“turun vi, kita udah nyampe” ucap Alvin ketika kita sudah sampai di tempat tujuan, aku pun langsung turun dari motor Alvin
“kita mau ngapain sih vin ke taman?” Tanya ku sambl duduk di kursi yang ada ditaman itu yang kemudian disusul oleh Alvin “hemm, vi liat deh” ucap Alvin sambil menunjuk kearah langit, daaannn
Daarr derrr dorr tardengar suara kembang api dengan cahaya yang berkelap kelip dan bertuliskan ‘I LOVE YOU’. Jujur aku sangat terkejut, ini surprise banget buat aku, so sweet banget Alvin
“via, gue sayang sama loe apa loe mau jadi pacar gue?” Tanya Alvin sambil menggenggam tanganku “hemmm iya aku mau” jawabku, dan seketika itu Alvin langsung memeluku “thanks via, I LOVE YOU” kata Alvin “love you too” jawablku.
Sungguh ini adalah hal terindah dalam hidupku, makasih Alvin buat semuanya, aku janji aku akan jaga cinta kita, aku gak akan sakitin kamu.

*****
Sudah hamper satu minggu aku dan Alvin jadian, ternyata Alvin adalah orang yang romants setiap hari ia selalu kasih aku kejutan, aku adalah orang yang sangat bahagia di dunia ini karena aku bisa memiliki malaikat cinta seperti Alvin.
Aku terus berjalan menyusuri koridor sekolahku, ku edarkan setiap pandanganku kesetiap sudut sekolah sambil sesekali ku ukir senyuman manisku, tapi langkahku terhenti ketika aku mendengar suara yang sudah taka sing lagi bagiku.
“tangkap brow” ucap seseorang sambil melemparkan kunci motor pada sahabatnya
“thanks, sekarang terbukti kan kalo gue bisa dapetn tu cewe, haha” jawab orang tsb sambil menangkap kuci motor tadi
“kereen sob, ternyata loe bisa juga naklukin hati tu cewe” timpal sahabat satunya
“yaiyalah, ALVIN apa sih yang gak bisa gue dapetin” ucap orang tsb yang ternyata Alvin

hatiku hancur, aku tak percaya dengan apa yang barusan ku dengar jadi selama ini Alvin cuma jadiin aku taruhannya, tega sekali dia padaku, aku pun langsung menghampiri Alvin
PLAAKKk sebuah tamparan dariku mendarat dipipi mulus Alvin,
“Hebat, thanks buat semua kebohongan yang loe kasih ke gue” ucapku dengan nada tinggi, Alvin hanya bengong
“via, gue bisa jelasin semuanya sama loe” kata Alvin sambil merain tanganku,
“GUE GAK BUTUH PENJELASAN LOE KITA PUTUS” ucapku sambil menepis kasar tangan Alvin, dan segera berlalu pergi
“ahhh Shittt” ucap Alvin tak terima

***
Saat kejadian itu, aku berubah jadi cewek pemurung, setiap hari aku selalu mengunci diri dikamar, hatiku terlalu sakit saat ku tau aku hanya dijadikan barang taruhan, dan setiap hari juga Alvin selalu datng kerumahku untuk meminta maaf, tapi aku sama sekali tak mau menemui cowok berengsek kaya Alvin.
Tok tok tok. Kedengar pintu kamarku di ketuk, dengan malas aku pun membukakan pintu, ternyata Ify dan Shilla yang datang.
“ngapain loe berdua kesini?” tanyaku cuek. “jadi loe gak suka kita dating kesini? Padahal kita kangen banget sama loe” ujar Ify. “ya bukan gitu juga, abis loe semua dating klesini gak ngasih tau gue dulu, ada apa sih?” kata ku, “kita tuh kangen sama loe via loe tu udah beberapa hari gak masuk” jelas Shilla sambil terus memakan coklat nya. “gue belum siap ketemu sama si berengsek itu” kata ku dengan wajah yang di tekuk. “via kalau loe kayak gini terus itu malah buat Alvin tuh bangga karena misinya buat ngancurn loe itu berhasil, jadi menurut gue loe itu harus bangkit, jadi via yang dulu lagi dan buktiin ke Alvin kalau loe itu bisa hidup tanpa dia” jelas Ify panjang lebar, aku pun mengangguk tanda mengerti, “hmm saran Ify boleh juga” gumam ku dalam hati “oke, gue bakal coba” ucap ku mantap. “gitu dong, hehe” kata shilla tersenyum

***
“Bismillah semoga gue kuat” ucapku sambil memandang cermin, yap sesuai saran Ify kemarin, aku harus bangkit aku harus lupain si sipit berengsek itu. Tapi apa aku sanggup? Ah sudahlah lebih baik aku jalani saja, God plese Bless me

“viaaaaaaa” teriak ify, shilla, Iel, Rio, dan cakka saat aku sudah sampai disekolah. “vioooo akhirnya loe sekolah juga” kata shillla yang lagsung memeluku disusul Ify. “busettt dah loe pada, sesek nih gua” kata ku emosi sambil melepaskan pelukan mereka “hehe sorry viasayang” kata Ify . “vi gimana kabar loe?” Tanya Iel dengan gaya khasnya. “gue baik-baik aja, eh tunggu deh Ify-Rio, Shilla-cakka, ko loe sendiri sih iel? Zanra mana?” tanyaku heran. “gue udah putus sama dia, Zahra selingkuh” jawab iel sekenanya.“loh ko loe gak ngasih tau gue sih? Jahat banget sih loe” kata ku pura-pura ngambek “bukan gitu vi, gue tau loe itu lagi punya masalah, gue gak mungkin lah cerita sama loe, gue gak mau nambahin beban pikiran loe” jawab iel sok bijak, aku tertegun mendengar jawaban Iel. “loe yang sabar ya, gue yakin loe pasti dapet penggant Zahra” kata ku coba menenangkan, padahal gak semudah itu untuk menerima kenyataan.
“pasti kok, lagian gue juga udah punya pengganti dia” ujar Iel.” Siapa?” kata ku menanyakan. “ada deh, tapi suatu saat loe bakal tau ko” jawab Iel so misterius.
“ngobrol berdua aja yah loe pada, udahlah kekelas yuk?” ajak Cakka, aku dan yang lain pun segera memasuki kelas kita.

Teetttt bel istirahat berbunyi, aku dan anak-anak pun langsung menyerbu kantin, jujur saja cacing-cacing di perutku sudah pada demo, tapi deperjalanan aku harus nemuin pemandangan yang tak enak malah bkin enek
“eh eh vi iel itukan Alvin sama Zahra?” bisik Rio. Aku dan Iel hanya memandang mereka sinis “udahlah kekantin yuk?” ajak Cakka mencairkan suasana.

Selama di kantin aku hanya melamun, memikirkan kejadian tadi. “udah vi gak usah dipikirin” bisik Iel sambil tersenyum aku hanya bisa mengangguk pasrah. “eh minggu depan sekolah kita ngadain Pensi loh, loe semua mau nampilin apa?” kata cakka sambil melahap mie nya “gue mau jadi penonton aja, lagi gak mood” kata ku jujur “gue sama kayak via” kata Ify diikuti anggukan dari Shilla dan Rio “ kalo loe iel” Tanya Rio “liat aja nanti” jawab iel singkat.

Hari terus berganti hari, tanpa sadar kini aku sudah bisa melupakan Alvin meski tak sepenuhnya tapi aku tetap bahagia karena kau bebas dari baying-bayang dia. Oya hari ini adalah Pensi, sebenarnya aku lag malas melihat acara ini tapi berhubung Iel bilang kalau dia akan menampilkan sesuatu pas pensi jadi mau gak mau aku harus hadir dan liat penampilan Iel

“eh disitu aja yuk” ajak Ify sambil menunjuk tempat dekat panggung, kami semua Cuma mengangguk “oke sekarang saatnya cowok ganteng yang satu ini tampil, penasaran siapa orangnya?” ucap sion sebagai MC, semua yang hadir disini hanya bersorak “oke ini dia Gabriel” lanjut sion, dan Iel pun masuk ke panggung sambil menenteng sebuah gitar
“lagu ini gue persembahin buat seseorang yang udah berhasil merebut hati gue” kata Iel sambil tersenyum dan entah kenapa sedari tad Iel terus menatapku.

Jrengg, Iel pun mulai memetik gitarnya dan bernyanyi

Cinta dirimu lengkapiku, kamu tau yang ku mau
Tlah kucoba cari yang lain, Cuma kamu yang ku mau
Inilah cintaku, u u u. inilah sayangku hanya untuknmu
Terimalah diriku apa adanya, kan ku jaga selalu dirimu, dirimu
ku coba cari penggantimu, tetap kamu yang ku mau
Inilah cintaku u u u, inilah sayangku hanya untukmu
Terimalah diriku apa adanya, kan kujaga selalu dirimu

Prok prok prok, sorak sorai para penonton saat Iel menyudahi penampilannya, ku akui penampilan Iel sungguh keren, suaranya merdu sekali. “waww penampilan yang luar bisa bro, Btw buat siapa nih lagunya boleh dong kita tau” kata sion sambil terus menggoda Iel “lagu ini gue nyanyiin buat gadis cantik yang udah berhasil merebut hati gue, daaan orang itu adalh SIVIA” ucap Iel. Eh tadi dia menyebut namaku? Apa maksudnya? Iel pun turun dari panggung dan berlutut dihadapanku “ via gue tau mungkin ini terlalu cepet, tapi gue udah gak sanggup lagi menahan perasaan ini, gue sayang sama loe. Via would you be my Girl?” ujar Iel sambil menjulurkan tangannya, seketika itu pula penonton bersorak “terima terima” teriak penonton yang ada disana, huh aku pun menghela nafas panjang “yes I would” kata ku sambil menerima uluran tangan Iel. “makasih via gue janji gue bakal jagain loe” bisik Iel

Thanks God, kau sudah kirimkan aku malaikat cinta yang baru, cinta itu memang misteri, aku tak pernah tau siapa jodohku, dan ternyata orang yang ku anggap sahabat adalah orang yang menjadi pelengkap hidupku, I Love You Gabriel semoga kamu gak akan pernah menyakitiku.

0 Comments:

Posting Komentar

 
Cool Grey Outer Glow Pointer