Pages

31 Jan 2012

Sehelai Rambut Terakhir Via

"vvvvvviiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiaaaaaaaaaa bisa nggak sih kamu ikat rambutmu ? rambutmu itu rontok terus aku kan jadi risih !" .Bentakku dan membuat dia kaget dan ketakutan.

Namaku Aurora Lathivica tapi kalian cukup memanggilku Aura, dan itu sahabat sekaligus teman satu bangkuku Ananda Vianka atau Via. Sejak kelas 1 SMP selalu duduk bersebelahan dengan Via. Dan entah mengapa 2 bulan terakhir ini rambut Via yang tebal, indah dan menawan tiba-tiba rontok, kepalanya terasa sakit, dan sering pingsan. Awalnya aku menggangapnya biasa saja tapi lama-kelamaan hal itu membuat diriku kesal dan penasaran tentang apa yg dia alami sekarang, hingga aku membentaknya dengan kasar karna peristiwa rambut rontoknya.


"ma,, maaf Aura, aku nggak maksud, tapi aku janji kok besok aku akan mengikat rambutku. Tadi aku bangun kesiangan jadi aku lupa mengikat rambutku".

" ya sudah, aku minta maaf juga karna aku telah membentakmu" ucapku seraya mengulurkan jari kelingkingku padanya. "iya" jawab via sambil menyalingkan kelingking tangan 'a ke kelingking tanganku.

Keesokkan harinya iya menepati janjinya. Tapi saat ia menyisir poninya dengan tangan kurasakan lagi rambutnya yg halus melayang dan menyentuh tanganku. Ku coba untuk menahan emosi ini dan bertanya dengan perlahan.

"Via aku mau bertanya, boleh nggak ? " tanyaku seraya memohon kepadanya.

"Oh, tentu kenapa nggak ? memang kamu mau bertanya tentang apa ?" ujarnya.

"kenapa dalam hitungan beberapa bulan ini rambutmu selalu rontok, kamu juga sering merasakan sakit di kepala dan sering jatuh pingsan, sebenarnya kamu ini kenapa ? cerita aja sama aku, aku bersedia kok."ucapku lagi, sambil berharap tidak akan ada apa-apa dengan sahabatku ini.

"Emm kalo itu aku nggak tahu. kata mama itu cuma sakit kepala biasa, karna aku terlalu lelah juga." ujarnya dengan wajah polos.

kriiinngggg,, krriiiinggg, kriiinggggg. bel tanda pulang berbunyi. hari ini cukup melelahan bagiku, tapi aku masih bertanya-tanya apa yg sedang terjadi pada sahabatku ? Keesokkan harinya Via tidak masuk sekolah, kata Guruku, Ibu Rina, Via sedang pergi keluar kota untuk menjengguk kakeknya yg sedang sakit di Yogyakarta.

Satu minggu kemudian Via pun belum masuk kesekolah. Aku coba datang kerumahnya hari selasa lalu, dan yg ada hanya Bi Ratih, pembantu Via. Kata Beliau Via pergi ke Yogyakarta untuk melihat kakeknya yg sedang sakit. Kecurigaan dan beribu pertanyaan telah ada difikiranku.

"Mungkinkah dia yg sedang ada masalah ?, tapi mengapa ia berbohong kepadaku ?". tanyaku dalam hati. Sebulan pun berlalu, aku mendengar Via pindah rumah ke Bandung.

"Tapi untuk apa ia pindah bu ? dia juga belum sempat berpamitan denganku!" ujarku karna tidak menerima keputusan Bu Rina.

" Maaf Aura sayang, tapi Via tidak bisa bertemu denganmu karna Via juga sedang sibuk. Tapi Via menitipkan surat untukmu, ini terima." Jawab Ibu Rina seraya memberikan sepucuk surat beramplopkan warna Biru muda dengan gambar Doraemon. Aku akan membukanya sesampaiku di rumah

Dan isi suratnya adalah:


" Dear Aurora Lathivica,


Sobat, maaf sebelumnya jika aku tidak sempat bertemu denganmu, karna setelah pulang dari Yogyakarta aku langsung dibawa kerumah sakit daerah setempat. Aku pingsan lagi. Aku sedang kritis sekarang dan mungkin saat kamu membaca surat ini aku telah tiada. Oh ya, dulu kamu pernah bertanya aku sakit apa kan ? Aku kena Kanker Otak. Dan kanker itu telah menjalar keseliruh organ tubuhku. Tapi jangan pernah lupakan aku ya. Aku titip salam buat Ibu Rina, teman-teman satu kelas. dan seorang Aura nggak boleh nangis saat baca surat ini. Maaf karna waktu itu aku tidak bisa memberitahumu. Karna, aku terlalu takut. Takut jikalau nanti kamu menangisi kepergianku. Aku menulis surat ini dirumah sakit, saat orang-orang tertidur lelap, aku bangun dan menulis surat ini untukmu. Sahabat, aku menyayangimu seperti kakakku sendiri. Ingatlkah kau foto kita berdua di Rumah ku ? itulah Senyum terakhirku, dan kenanglah itu sobat. SELAMAT TINGGAL AURA, SAMPAI BERTEMU DIKEHIDUPAN YG MENDATANG. BERJANJILAH BAHWA KAMU HARUS MENATAP LANGIT DAN CARILAH BINTANG YG PALING INDAH DAN TERANG SAAT KESEDIHAN DAN KERINDUAN MELANDA DIRIMU. KARNA BINTANG YG PALING INDAH DAN TERANG ADALAH AKU. DOAKAN AKU JUGA YAA, AGAR AKU TENANG DISANA. AKU AKAN ADA DIHATIMU. ^_^


SALAM SAYANG ,
SAHABATMU, ANANDA VIANKA


Air mataku mengalir deras layak'a kalo lagi jakarta banjir. Sahabatku telah pergi. Pergi ketempat yg tak bisa ku jangkau. Pintamu akan ku lakukan. Kau sahabat terbaik yg pernah ku temui. Sahabat yg telah pergi, akan kukenang dirimu. Senyummu, Tawamu, Tangismu, Manjamu ku kenang di hati.

"Terima Dia TUHAN" Pintaku kepada Tuhan. Perlahan ku hapus air mata. Dan berjalan ke halaman belakang, ku tatap langit yg cerah di malam itu dan mencari bintang yg paling indah dan terang. " Viaaaa, dimana pun kamu berada, aku tetap sahabatmu dan kamu pun tetap sahabatku. Selamanya kita bersama dan takkan terpisah, meski kau telah TIADA" Triakku sambil menghapus air mata.

Tamat

0 Comments:

Posting Komentar

 
Cool Grey Outer Glow Pointer