Nama teman ku ini adalah Mely.. sekarang dia sudah berusia 17 Tahun, sama dengan aku.. Aku mengenalnya semenjak TK, ke-2 orang tua kami sangat dekat, makanya aku bisa mengenalnya dengan sangat baik .. Dia orangnya sangat malu, beda dengan aku.. yang kerjanya bikin masalah di sekolahan. hehehe
Oh iya.. nama ku Ruben, sebenarnya Mely itu orangnya sangat cantik, apa lagi di tambah dengan body yang langsing.. Jika ia mau, ia dapat menjadi primadona sekolahan kami.. Tapi Mely malah memilih untuk menjadi seorang nerd (kutu buku). Entah mengapa ia melakukan hal itu, setiap kali aku mengajukan untuk mengubah penampilannya, dia pasti menjawab "Udah lah Ben, ngak ada juga gunanya gue mengubah tampilan gue"
aku jadi heran dengan semua sikap acuh yang di berikan Mely, padahal dia cantik, tapi ngak mau juga melepas keculunan yang ada dalam dirinya, entah lah..
*Kamis, 29 Desember 2011*
Sekolah ku di liburkan dari 2 minggu yang lalu.. biasa, libur Natal dan Tahun Baru.. aku melihat jam yang ada di hp ku, menunjukkan pukul 3:55 PM.. aku segera bangun dari tempat tidur ku.. Hari ini aku di panggil untuk bermain basket di lapangan sekolah.. Dari pada bosan di rumah, mending ke sekolah.. Sore ini aku menaiki motor kesayangan ku, mumpung juga cuaca lagi ngak buruk-buruk amat.. Sewaktu aku ingin mengeluarkan motor dari garasi, aku melihat Mely lewat di depan rumahku.. *Mely dan aku adalah tetangga juga, rumahnya hanya beda 3 rumah dengan rumah ku* "Mel.." Teriakku sewaktu melihatnya melintas, namun Mely tidak balik, maupun menyapa ku.. Aneh deh dengan sikapnya itu.. Aku langsung membuka pagar, dan segera mengejarnya.. "Mel, lu kenapa sih?" tanya ku sambil menarik tangannya yang dingin itu.. "Eh, Ruben.. sory Ben aku ngak ngeliat tadi" Jawab nya pelan.. "Mel? lu ngak apa-apa kan?" tanya ku sewaktu melihat wajahnya yang pucat.. "hmm? ngak.. ngak apa-apa kok" Jawab Mely sambil melepaskan genggaman ku, dan menuju ke pagar rumahnya..
Aneh.. kok muka Mely bisa sepucat itu yah? apa karena kurang tidur? hmm, mungkin saja lah.. Aku langsung menuju ke rumah, lalu mengeluarkan motorku dan langsung ke lapangan basket sekolah..
*Jumat, 30 Desember 2011*
Hari ini adalah jadwal di mana aku harus mengantar nenek ke rumah sakit, biasa.. periksa kesehatan gitu, aku pun langsung mengeluarkan mobil ku dan mengantar nenek ke rumah sakit.. Setelah nenek masuk ke ruang dokter, kini aku menunggu di loby, sambil membaca majalah.. eh, ngak taunya, beberapa menit kemudian aku melihat Mely, keluar dari ruangan dokter yang bersebelahan dengan dokter nenek aku.. "Mel!!" teriakku.. "eh, Ruben? ngapain di sini? kamu sakit yah?" Tanya Mely dengan nada pelan.. "lagi anterin nenek periksa aja.. Harusnya tuh gue yang nanya ke elu.. lu bikin apa datang ke sini? emang sakit?" Tanya ku. "ohh, hmm? ngak kok" Jawab Mely singkat.. Heran deh dengan dirinya itu.. kok 2 hari ini dia kayak gitu yah? pasti ada sesuatu yang dia sembunyiin deh..
*Sabtu, 31 Desember 2011*
Hari ini adalah malam Tahun Baru, biasanya kalau ngak di rumah aku pasti keluyuran deh.. hehehe.. Tapi kali ini, aku ngak keluyuran.. Langit sudah mulai gelap, tiba-tiba Mely dan keluarganya datang ke rumah aku.. Aku kaget, ketika melihat Mely yang datang ke rumah ku itu dengan dandanan yang berbeda.. Dia melepaskan kacamata yang culunnya itu, dan memotong rambut panjangnya itu sampai sebahu.. Tumben-tumbenan dia dandan kayak gini? biasanya ngak pernah tuh..
Ke-2 orang tua kami bercerita-cerita di ruang tamu, tiba-tiba "Ben, keluar yuk.. bosan nih" kata Mely sambil menarik tangan ku untuk berdiri dari sofa.. "eh.. keluar ke mana nih?" tanya ku binggung.. "udah Ben.. pergi sana.. temani Mely, siapa tau dia bosan di sini" Kata mamaku sewaktu melihat kami berdua saling menarik tangan.. "hehe, maaf ya tante" kata Mely. "Ma, Pa, Om, dan Tante, Ruben dan Mely pergi dulu yah.." Kataku sambil berdiri dari sofa itu, dan meninggalkan 4 orang itu di ruang tamu..
"Mel.. ngapain sih? emangnya kita mau kemana?" Tanya ku sambil menarik pintu mobil.. "Udah, lu nyetir.. biar gue yang nunjuk jalannya" Jawab Mely singkat.. Setelah beberapa lama kita putar-putar di jalan.. "Mel.. mau kemana sih kita?" Tanya ku penasaran.. "Udah.. nyetir aja lah.. lagian udah mau sampai tuh" Jawab Mely sambil memberikan senyuman..
Tak lama kemudian, kami berdua sampai di sebuah taman. Taman itu adalah kenangan aku dan Mely, kami berdua biasa menghabiskan waktu bersama-sama sewaktu kecil dulu.. hehehe.. Banyak juga sih orang-orang yang menghabiskan malam Tahun Barunya di taman ini.. Mungkin sambil menunggu kembang api yah? hahaha..
"Mel, tumben kita ke sini? mau ngapain?" Tanya ku sewaktu turun dari mobi.. "mau jalan-jalan aja" Kata Mely memegang tangan ku.. Aku kaget juga sih, meskipun Mely dan aku sangat dekat, tapi genggaman ini terasa berbeda dari yang lainnya, begitu dingin dan sangat erat.. mungkin karena malam kali? makanya dingin begitu tangannya.. "Tumben lu genggam tangan gue? hehe" tanya ku iseng sambil mengelilingin taman.. "hmm? ngak kok, cuma mau genggam aja" jawab Mely sambil tersenyum..
Tak lama berjalan-jalan di taman, kita akhirnya memutuskan untuk duduk di ayunan yang kami lihat.. Sambil duduk kami banyak sekali bercerita.. "Ben, 5 Menit lagi udah mau tahun 2012" Kata Mely sambil melihat jam tangannya itu.. "hmm? oh iya.." jawab ku sambil memerhatikan jam tanganku juga.. "Ben.. Boleh tidak? 2 Menit sebelum Tahun Baru gue meluk elo?" Tanya Mely sambil menundukkan kepalanya.. "Hmm? meluk? tumbenan lu.. hahaha.. iya iya.. boleh deh".
2 Menit sebelum pukul 12:00 AM tiba, Mely langsung meluk aku dengan eratnya, akupun langsung memeluknya juga.. Kembang api menghiasi kita selama berpelukan.. Meskipun aku dan Mely sering berpelukan, tapi kali ini pelukan yang dia berikan sangat berbeda rasannya.. sangat erat.. sama seperti genggaman yang dia berikan tadi.. Kami berdua tidak saling berbicara selama kami berpelukan.. Akhirnya sekarang sudah tahun 2012.. Mely langsung melepaskan pelukannya itu, aku langsung natap wajahnya yang mengeluarkan air mata.. "Mel.. ngapain lu nangis sih?" tanya ku heran ketika melihat Mely.. "gue nangis karena gue sayang sama elu Ben" Jawab Mely.. "udah.. gue juga sayang sama elu kok" kata ku sambil mengusap pipinya yang belinang air mata itu.. Kami pun langsung menuju ke mobil, dan aku mengantarnya pulang ke rumahnya..
Minggu, 1 Januari 2012
Pagi itu aku di kejutkan dengan teriakan mama dan papa di pagi hari.. "BEN!! CEPAT KAMU GANTI BAJU BEN!" Teriak mama dari dalam kamarnya.. "KENAPA SIH MA?" teriak ku dari dalam kamar.. "GANTI BAJU SAJA SANA!" teriak papa.. aku pun mengganti baju ku dan keluar dari kamar.. "ma? pa? ada apaan sih?" tanya ku bingung ketika melihat mereka sudah ada di depan pintu kamar mereka.. "Ben, skarang kita ke rumah Mely dulu" jawab mama.. Kami bertiga langsung menuju kerumah Mely.. Alangkah kagetnya aku, melihat rumah Mely yang di pagarnya tergantung bendera putih. "APA?! Siapa??!" tanya ku dalam batin. Aku langsung berlari ke-dalam rumah Mely, Suara tangisan terdengar, yah! itu mamanya Mely yang menangis, aku langsung buru-buru mengikuti suara itu, sampai akhirnya aku sampai di depan pintu kamar Mely, seisi rumah berkumpul di dalam kamar Mely.. "APA?! TIDAK! INI TIDAK MUNGKIN!" Kata ku sewaktu melihat seorang terbaring di tempat tidur. Dan ternyata dia adalah Mely!
"APA?! MEL! KENAPA KAMU NINGGALIN AKU MEL?! NAPA?" tanya ku tak percaya dengan semua ini. Mely! sahabat aku! tempat curhatan aku! adik aku! yang baru tadi malam meminta dirinya di peluk! sekarang telah tiada!! mengapa Tuhan? mengapa? kata ku dalam batin. Tak terasa air mata pun keluar dari mata ku ini.. melihat Mely terbaring kaku di tempat tidurnya. melihat saudara-saudaranya, mamanya, papanya, dan mbok menangis di ruang itu. Aku masih tidak percaya..
"dek Ruben.. bisa kita bicara di luar dulu?" kata papanya Mely sewaktu melihat aku di sampin ranjang.. Aku pun mengikuti papanya Mely ke teras rumah.. "Om! ini semua ngak nyata kan om?" Tanya ku.. "dek Ruben, maafin Om dan Tante karena tidak memberitahukan kamu tentang penyakit yang Mely derita semalam tadi.. Om sangat menyesal.. Om hanya sempat memberitahukan ini semua ke pada mama dan papamu tadi malam.. Om ngak tega melihatmu ketika kamu tau jika Mely mengidap penyakit Kanker." jawab Om Gilang menjelaskan semua. "APA?! kanker? sejak kapan om? sejak kapan?!" Tanya ku begitu kagetnya.. "Sejak ia berusia 13 Tahun" Jawab Om Gilang.. "APA?! Om?! kenapa om?! kenapa ngak pernah cerita ke aku dari beberapa tahun sebelumnya?" tanya ku dengan nada emosi yang cukup tinggi.. *mungkin karena aku tidak rela dengan kepergian Mely* "dek Ruben.. semalam tadi Mely menitipkan buku diary nya ke Om dan Tante, untuk memberikan kamu di pagi harinya.." kata Om Gilang sambil memberikan buku Diary milik Mely..
Hari ini aku tinggal di rumah Mely dulu.. Banyak orang yang berdatangan, tetangga, kerabat, dan seluruh keluarganya datang.." Sungguh, aku masih belum percaya dengan semua ini..
Malamnya aku ke kamar Mely, melihat Tante Rini masih di sana sambil menangisi putrinya, yang sudah berada di dalam peti sekarang. Aku langsung duduk di kursi dekat jendela Mely, aku ingat dengan Diary milik Mely yang Om Gilang berikan tadi.. Aku langsung mengeluarkan Diary itu.. dan mulai membacanya.. Aku sangat tidak percaya.. Buku ini Mely tulis semenjak ia menderita penyakit kanker itu.. Dan aku juga tidak percaya, selama ini Mely ternyata menyimpan rasa cintanya kepada ku, tapi ia takut untuk memberitahukan ku..
*DIARY MELY*
*Kamis 29 Desember 2011
Siang ini aku pergi untuk berjalan-jalan sebentar di sekitar rumah.. Ketika sampai di depan rumah Ruben, aku melihat dia mengeluarkan motornya itu.. "mau kemana anak ini?" tanya ku dalam batin.. Aku pun langsung berjalan lagi.. Tiba-tiba terdengar suara pagar yang terbuka.. Dan ada seseorang yang memegang tanganku. RUBEN! ternyata Ruben! aku sangat senang ketika ia melihat dia.. sungguh tenang hari ku ini..
*Jumat 30 Desember 2011
Hari ini jadwal ku untuk mengecek penyakitku ini.. 2 jam aku di RS, dokter mengatakan bahwa waktu yang aku punya itu tidak banyak lagi.. aku harus menggunakannya dengan sebaik mungkin. Ketika aku meninggalkan ruang dokter, aku melihat Ruben di loby sambil membaca sebuah majalah.. "rube? kok kamu ada di sini? apakah kamu sakit?" ternyata Ruben sedang mengantar neneknya untuk memeriksa juga..
*Sabtu 31 Desember 2011
Tidur ku semalam sangat tidak lah tenang.. tapi aku terus mengganngap itu hanya mimpi.. Aku bermimpi seolah-olah besok aku akan meninggalkan dunia ini.. sakit rasanya! Oh iya, hari ini kan malam Tahun Baru.. Mending aku, mama dan papa ke rumah Ruben.. Dan ngajak Ruben untuk ke taman kita dulu..
Malam pun tiba, aku, mama, papa ke rumah Ruben.. dan aku langsung ngajak Ruben untuk ke taman.. kami jalam-jalan sambil berpegangan tagan.. Aku tidak ingin melepaskan genggaman ini. Setelah lelah berjalan.. kami ber-2 duduk di ayunan da bercerita-cerita.. ah! tinggal 5 menit lagi menuju Tahun 2012.. Aku beranikan diri untuk dapat memeluk Ruben selama 2 menit sebelum Tahub Baru tiba.. Akhirnya kami ber-2 berpelukan.. Begitu hangat pelukan Ruben.. Aku sangat bahagia, karena dapat memeluknya untuk terakhir kalinya, sangking bahagianya aku sampai nangis di depannya.. Ruben.. Andaikan lu tau perasaan gue waktu meluk elu.. Gue ngak mau lepasin pelukan ini, hingga waktu menjemput gue Ben! gue ngak mau lepasin elu! gue sangat sayang terhadap elu! tapi mungkin tidak ada gunanya lagi untuk kedepannya.. karena mungkin elu tidak akan melihat gue lagi di hadapan elu Ben..
=======================================================
Aku sangat sedih ketika membaca isi Diary ini. sungguh! Mel! kenapa ngak pernah bilang ke aku? aku juga sayang sama kamu Mel! sangat sayang! maaf Mel.. di akhir hidup lu, aku cuma bisa memberikan pelukan selama 2 menit. Maafin aku Mel!
Tamat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Comments:
Posting Komentar